PDMKOTAMADIUN.OR.ID –  Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Ibu Bijak di Era Digital: Tangkal Hoaks, Pahami Teknologi AI”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun dan menyasar sekitar 25 ibu rumah tangga yang tergabung dalam kelompok PKK dan komunitas warga setempat, Selasa, 17 Juni 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan ibu rumah tangga sebagai garda terdepan penjaga arus informasi keluarga.

Fokus pelatihan diarahkan pada dua isu utama: bahaya penyebaran hoaks di media sosial dan pemahaman dasar mengenai teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Kami ingin memberdayakan ibu-ibu agar tidak hanya bisa menggunakan teknologi, tapi juga memahami dan mengontrol informasi yang mereka terima setiap hari,” ujar Dyta Mahasiswa Komunikasi sebagai salah satu panitia kegiatan.

Edukasi Kritis

Dengan pendekatan yang komunikatif dan suasana informal di rumah warga, kegiatan ini menghadirkan ceramah interaktif, diskusi terbuka, serta simulasi berbasis kasus nyata.

Peserta dikenalkan pada prinsip 5C untuk mengenali hoaks (cek sumber, cek siapa, cek kapan, cek bukti, dan cek logika), serta diajak mencoba tools pengecekan fakta seperti turnbackhoax.id.

Selain itu, pengenalan AI menjadi sesi yang menarik. Peserta yang sebelumnya menganggap AI sebagai hal “asing” kini mulai memahami perannya dalam kehidupan sehari-hari — dari asisten suara hingga fitur rekomendasi di YouTube.

Diskusi hangat terjadi saat peserta menanyakan apakah AI bisa menggantikan peran guru dan ibu dalam rumah tangga.

“Sekarang saya tahu bedanya informasi yang benar dan hoaks. Saya juga jadi tahu kalau AI itu bukan robot jahat, tapi bisa bantu kerja rumah,” ujar salah satu peserta saat sesi refleksi.

Dampak Nyata dan Rencana Ke Depan

Evaluasi akhir menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap bahaya hoaks dan potensi positif AI. Para ibu juga menyampaikan minat untuk mengikuti pelatihan lanjutan terkait etika digital, parenting di era teknologi, dan keamanan informasi pribadi.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa literasi digital bukan hanya urusan generasi muda, tetapi juga menjadi kebutuhan penting bagi ibu rumah tangga. Melalui pelatihan ini, mereka diberdayakan sebagai agen literasi keluarga yang kritis, bijak, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Kami berharap kegiatan ini bisa direplikasi di desa lain dengan dukungan lintas sektor agar jangkauannya lebih luas,” tutup Kirina Maynastiti, salah satu pelaksana kegiatan.



Leave a Reply