Mahasiswa Prodi Ilkom UMMAD (UMJT) Raih Juara 2 Pencak Silat Nice of Java Championship di Magetan

Mahasiswa Prodi Ilkom UMMAD (UMJT) Raih Juara 2 Pencak Silat Nice of Java Championship di Magetan

MADIUN – Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) atau Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) berhasil meraih hasil apik dalam kompetisi pencak silat di Kabupaten Magetan.

Kompetisi pencak silat yang diikuti Nairo (panggilan akrabnya) adalah Nice of Java Championship dengan memperebutkan Piala Bupati Magetan dan digelar di GOR Ki Mageti, Sabtu-Minggu, 10-11 Agustus 2024.

Bertanding di kelas dewasa (berat badan 65-70 kg), Nairo mampu meraih juara kedua setelah menyelesaikan pertandingan selama 1 menit 50 detik menghadapi pesilat dari salah satu kampus dari Kota Solo.

Nairo mengungkapkan bisa berlaga di kompetisi pencak silat di kejuaraan terbuka seperti di Nice of Java Championship menjadi pengalaman yang baru  sekaligus lebih menantang dari event terakhir yang diikutinya 2 tahun lalu.

“Ini pengalaman baru bagi saya karena IPSI saat ini telah memberlakukan aturan baru yang lebih menantang. Misalnya pesilat itu boleh melakukan tarikan terhadap lawan. Peraturan baru ini memiliki risiko cedera yang lebih besar dari aturan lama,” terang mahasiswa semester 5 di Prodi Ilkom UMMAD (UMJT) itu.

Nairo mengaku bangga bisa meraih juara di kelas Dewasa yang ia ikuti meskipun juga ada rasa agak sedih juga belum bisa menuntaskan pertarungan dengan hasil lebih maksimal.

“Perasaan saya ada di tengah-tengah. Ada rasa bangga juga bisa membawa nama UMMAD di kompetisi. Tapi agak sedih juga karena mungkin fokus saya tidak sepenuhnya di pertandingan,” ujar pesilat Tapak Suci Putra Muhammadiyah Kabupaten Madiun itu.

Official tim

Fokus Nairo dalam mengikuti Nice of Java Championship ini selain ikut berlaga juga menjadi official tim Semut Merah yang terdiri dari 27 pesilat Tapak Suci Putra Muhammadiyah dari beberapa daerah yaitu Surabaya Barat, Mojokerto, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.

“Saya juga menjadi official tim untuk ikut kompetisi ini. Satu pekan lebih saya mengurusi administrasi, data peserta dll. Saya juga masih latihan dua pekan sebelum berlaga,” ujar pemilik Sabuk Biru Melati 1 (Kader Muda) Tapak Suci itu.

Kerja keras tak kenal lelah Nairo sebagai official tim sekalian pesilat yang berlaga bagi tim  Semut Merah pun membuahkan hasil cemerlang.

Tim Semut Merah memperoleh 31 emas, 42 perak dan 58 perunggu dengan meraih juara 1 Umum kelas Usia Dini 1 (umur 7-9), juara 3 Umum Usia Dini 2 (10-12), juara 3 Umum Pra Remaja dan juara 1 Umum Remaja.

“Saya akan ikut kompetisi lagi akhir tahun ini,” ujar mahasiswa yang telah berlatih silat Tapak Suci sejak usia 15 tahun itu. (*)



Leave a Reply