- April 21, 2025
- Posted by: Pujoko
- Categories: Berita, Kabar Aum

PDMKOTAMADIUN.OR.ID – Rektor UMMAD, Prof Dr Sofyan Anif, M.Si menyampaikan silaturahmi menjadi amal perbuatan yang menjadi karakteristik ketaqwaan umat Islam.
Hal tersebut disampaikan Rektor UMMAD saat memberi sambutan pada halal bihalal keluarga besar UMMAD dan PDM serta Aisyiyah Kota Madiun, Ahad, 13 April 2025.
Menurut Sofyan Anif, suatu ketika, Rasulullah ditanya salah satu sahabat mengenai amal perbuatan yang dapat menyempurnakan ketaqwaan hamba Allah SWT.
Lalu dijawab Rasulullah bahwa orang yang taqwanya paling baik bukanlah sholat, puasa tapi orang yang gemar melakukan silaturahmi.
“Tidak insidental, silaturahmi dijalankan terus menerus sehingga orang yang memperkuat silaturahim itu dikatakan orang yang bertaqwa,” ujar Rektor UMMAD.
Rektor UMMAD menyampaikan ada pula hadist yang menerangkan kebaikan silaturahmi yang menyebutkan barang siapa ingin dipanjangkan umur dan dilapangkan rejekinya hendaklah ia bertaqwa kepada Allah SWT dan memperbanyak silaturahmi.
Manfaat silaturahmi
Rektor UMMAD menyampaikan, salah satu manfaat dari silaturahmi adalah menjadi pribadi yang terbuka dengan suka menerima masukan dari orang lain.
Karakter terbuka dan bisa menerima masukan orang lain itu di jaman sekarang cukup sulit ditemukan. Yang banyak muncul adalah orang yang merasa superior, paling benar, paling tahu.
“Mestinya seperti kata pepatah Jawa itu, ojo rumangsa biso tapi bisoo ngrumangsani (jangan merasa bisa apa-apa tapi bisa untuk merasa atau rendah hati),” ujar Sofyan Anif.
Rektor UMMAD menerangkan, konsep silaturahmi ini dipakai oleh orang barat ataupun China dengan konsep networking (berjejaring).
“Kita orang Islam ini punya konsep silaturahmi yang diambil orang Eropa dengan istilah networking. China suka membaca terjemahan ayat-ayat Al Quran maupun hadist yang dipraktikkan dalam cara berbisnis mereka. China senang (bertemu) dengan orang banyak karena membuka jaringan maka akan membuka rejeki,” ujar Rektor UMMAD.
Suka berderma
Karakter orang yang bertaqwa lainnya menurut Rektor UMMAD ada didalam QS.Ali Imron ayat 134, Aladzîna yunfiqûna fis-sarrâ’i wadl-dlarrâ’i wal-kâdhimînal-ghaidha wal-‘âfîna ‘anin-nâs, wallâhu yuḫibbul-muḫsinîn
“Ciri-ciri orang bertaqwa menurut QS Ali Imron 134 itu orang yang suka berderma, infaq shodaqoh pada saat lapang dan susah. Kedua orang yang menahan marah. Ketiga orang yang memaafkan kesalahan orang lain. Kalau tidak pernah bersilaturahmi isinya marah terus. Orang lain salah, yang betul itu dirinya sendiri. Orang lain dianggap tidak tahu,” terang Sofyan Anif.
Menurut Rektor UMMAD, konsep wal ‘afina ‘anin-nas (memberi maaf kesalahan orang lain) didalam struktur hukum Islam itu, orang lain yang memberi maaf orang lain mendapat tempat yang lebih tinggi daripada orang yang meminta maaf.
“Inilah nilai, value agama Islam dalam QS Ali Imron 134 yang menjadi rujukan orang yang bertaqwa. Tentu orang itu suka bersilaturahmi tidak akan takut (tidak punya) rejeki karena rejeki Allah tidak hanya uang, bisa kesehatan bisa kenikmatan yang lain,” terang Rektor UMMAD. (*)