Prodi Biokewirausahaan UMMAD(UMJT) Laksanakan PkM Edukasi Keamanan Pangan di MIM Kota Madiun
- August 2, 2024
- Posted by: Pujoko
- Category: Berita

PDMKOTAMADIUN.OR.ID – Prodi Kewirausahaan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD) yang akan berubah menjadi Universitas Muhammadiyah Jawa Timur (UMJT) menjalankan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kota Madiun (MIM Kota Madiun), Jumat, 26 Juli 2024.
PkM dalam bidang Biofood Prodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT) ini mengusung tema Edukasi Keamanan Pangan Sejak Dini di LIngkungan MIM Kota Madiun.
Kaprodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT), Irfan Miftahul Fauzi, S.Pi., M.P. mengatakan PkM dilaksanakan di aula sekolah dengan peserta PkM adalah 36 siswa kelas VI MI Muhammadiyah Kota Madiun.
“Tujuan PkM ini memberikan kesadaran keamanan pangan kepada anak usia dini khususnya siswa MIM Kota Madiun,” ujar Irfan Miftahul Fauzi. Sabtu, 27 Juli 2024.
Dijelaksan Irfan, ada 3 materi edukasi keamanan pangan yang disampaikan kepada peserta didik yaitu keamanan pangan fisik, biologi serta kimia.
Edukasi keamanan pangan secara fisik dilakukan dengan memberi penjelasan mengenai benda-benda asing berbahaya yang ada didalam makanan maupun minuman seperti staples, plastik, batu, dll yang harus diwaspadai
“Para siswa ini diberi arahan agar sebelum makan melakukan pengamatan terhadap makanan yang ada, apapun makanannya. Jadi jangan langsung dimakan,” terang Irfan.
Mengenai edukasi keamanan pangan secara biologis, dosen Prodi Biokewirausahaan UMMAD, Muhamamd Hasan Al-Banna., S.Pt., M.Sc mengatakan, dilakukan dengan memberi pemahaman siswa untuk mencegah dan menghindari terjadinya kontaminasi pangan dari unsur biologis.
“Seperti dari bakteri, virus, kuman, jamur, dan makhluk mikroba lain. Dengan cara mencuci tangan memakai sabun dan praktik adab makan yang benar,” ujar Hasan Al-Banna.
Selain dengan mencuci tangan, agar tidak terkontaminasi unsur biologis dari makanan, siswa juga diberi pemahaman cara mendeteksi kondisi makanan.
Caranya dengan menggunakan indra penciuman, indra penglihatan sebelum makanan dikonsumsi. Tujuannya untuk mengetahui apakah kondisi makanan dalam keadaan baik atau tidak.
Cara berikutnya dengan mencermati tanggal kadaluarsa pada kemasan produk serta melihat komposisi nutrisi pada makanan. Misalnya minuman susu yang baik bagi anak-anak itu dengan kadar susu 80–100 persen.
“Dengan mengedukasi mencermati kandungan gula dalam makanan yang dikonsumsi anak-anak, kita telah ikut melakukan pencegahan diabetes di usia dini. Praktik ini dilakukan karena melihat banyaknya anak usia dini yang terkena diabetes melitus dan gangguan fungsi ginjal,” terang Hasan
Keamanan pangan kimiawi
Mengenai edukasi keamanan pangan secara kimiawi dilakukan dengan memberi wawasan mengenai zat tambahan pada makanan yang berupa warna, perasa, aroma dan zat pengawet kimia (memperpanjang masa simpan).
Menurut Irfan, cara edukasi yang dilakukan adalah menghindari makanan yang memiliki warna mencolok dimana biasanya makanan tersebut sudah diberi tambahan zat pewarna.
Untuk mengetahui ada atau tidak zat perasa (MSG) caranya dengan mengamati tabel berikut materi komposisi makanan.
Bila memang mengandung MSG maka anak usia dini diminta mengurangi atau tidak memakannya sama sekali karena bisa berefek terhadap pelemahan neuron-neuron otak dan residu dalam tubuh.
“Mengingat tidak semua bahan kimiawi tersebut dapat dicerna oleh tubuh sehingga akan memberi dampak pada metabolisme tubuh. dan kalau terjadi terus menerus dalam jangka waktu lama terjadi penumpukan zat kimiawi yang berakibat terganggunya metabolisme tubuh anak usia dini sehingga mengganggu tumbuh kembang mereka,” terang Irfan.
Cara berikutnya menurut Hasan Al-Banna adalah memberi pengetahuan tentang kandungan zat kimia pengawet yang berbahaya bagi tubuh seperti pada roti.
“Di akhir kegiatan kita melakukan praktik dengan simulasi adab makan yang baik menurut agama islam dan memberi door prize bagi siswa yang bisa menjawab kuis,” ungkap Hasan.
Irfan menerangkan, edukasi keamanan pangan yang dilakukan Prodi Biokewirausahaan ini memperoleh respon yang antusias oleh para siswa kelas 6 MI Muhammadiyah Kota Madiun dengan menyampaikan pertanyaan kepada pemateri.
“Misalnya pertanyaan sayuran apa yang mengandung protein nabati. Di jawab antara lain brokoli, bayam dan kubis,” ujar Irfan.
PkM edukasi keamanan pangan ini diharapkan memberi kesadaran kepada siswa agar lebih selektif dalam pemilihan makanan dan minuman yang di konsumsi serta juga tentang kesadaran terhadap gizi seimbang.
Respon positif juga disampaikan kepala sekolah maupun dewan guru MIM Kota Madiun terhadap edukasi keamanan pangan untuk para siswa kelas 6 oleh Prodi Biokewirausahaan UMMAD (UMJT) tersebut.
“Pihak sekolah minta edukasi mengenai keamanan pangan kepada para siswa ini bisa dilakukan secara periodik,” ujar Irfan. (*)